Sabtu, 04 Juni 2011

KONSEP BAGI HASIL KEMITRAAN TERNAK

Pola Bagi Hasil alias PAROAN, PARO atau GADUH dalam beternak merupakan metoda yang sudah cukup dikenal dimasyarakat kita.

PAROAN yang berarti membagi sesuatu menjadi 2 bagian adalah sesuatu yang mudah, NAMUN masalahnya adalah terletak BERAPA BESAR Porsi yang akan dibagi 2 tersebut... Intilah INTI dari konsep PAROAN.


Besaran Paroan atau bagi hasil tentu saja akan berbeda-beda tergantung kondisi lapangan, dan tergantung pula dengan KONDISI KEIKHLASAN serta RASA KEDERMAWAAN sang investor, tidak ada satu standar yang kaku ketika kita sudah berada di lapangan, segala nya bisa saja berubah-berubah dalam menentukan besaran bagi hasil, khususnya saat awal-awal proyek perintisan... jangan sampai karena KAKU menentukan BESARAN PAROAN cita-cita untuk beternak menjadi GAGAL diawal langkah

PEMODAL alias INVESTOR sebagai pihak penyandang dana harus memperhatikan beberapa aspek terkait penentuan POLA BAGi HASIL yang akan diterapkan dalam proyek kemitraan ternak. Dilahan Siapakah Kandang Berdiri, Milik Siapakah Kandang Yang dididirikan, dll akan menentukan besar kecilnya porsi paroan.

Menentuan besar kecil paroan memang menarik.. perlu tarik ulur strategi.... namun kala hati dimulai dengan kelapangan dada, saya rasa bagi mereka yang berfikir jauh ke depan dalam berikhtiar, tentu tidak akan terlalu kaku dalam menentukan besaran nilai paroan yg diusulkan.


Dalam paroan tradisional, konsep BELAH PINANG alias 50%:50% adalah hal yang biasa dilakukan, baik berdasarkan hasil penjualan ternak ataupun dari anakan yang dihasilkan. Masing-masing mempunyai nilai plus minus nya tersendiri, yang penting basic need para pelaku proyek paroan nampaknya lebih harus diperhatikan dibandingkan dengan penentuan besaran nilai itu sendiri.

PAROAN dengan sistem berternak SISTIM PAKET tentu akan berbeda lagi ceritanya.. karena dalam konsep sistem paket ini lebih mengarah kepada industrialisasi kandang.. ada pegawai kandang yang di bayar bulanan, ada persyaratan minimal infrastruktur yang harus dimiliki dll. sehingga pola bagi hasilnya pun akan berbeda.

Begitu pula dari sisi Pengelola, para investor mitra yang tertarik berwirausaha, selain menanamkan modalnya dalam pengadaan bakalan sapi, dapat pula terjun sebagai pengelola dengan ikut aktif membiayai biaya operasional kandang... sehingga bagi hasilnya pun akan bertambah sebagai INVESTOR PENGELOLA.

itulah sebabnya Arah Rintisan kandang yang kami lakukan lebih diarahkan menjadi suatu Koperasi.. karena kami ingin semua pihak dapat mengambil manfaat dari kehadiran KANDANG PEMBELAJARAN ini.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar