Sabtu, 14 April 2012

MiniRanch KAmbing-DOmba akhirnya kita mulai buat NgujiNyali dalam beternak SaKaDo...


 


Meskipun masih sumbang, namun secara perlahan bunyi-bunyian bernada dasar SaKaDo mulai meramaikan Kandang Sentral PeternakanSaKaDo di Desa Babakan Asem. Masih sumbang karena formulasi kemitraannya kaya main Rubik, masih geser sana geser sini plus putar sana putar sini mencari referensi formula yang tepat dan bisa diterjemahkan dalam berbagai simulasi bisnis plan via worksheet Excel. Apalagi proyek ini merupakan aksi migitasi dari  resiko politik dagang sapi di PAKET UJI  NYALI, sehingga kombinasi dan komposisi pendanaan harus bisa diejawantahkan menjadi asumsi-asumsi yang masuk akal.

Migitasi Resiko Politik Dagang Sapi Via 
Diversifikasi Paket Nguji Nyali Kemitraan Ternak-Domba @SaKaDo_Academy


Resiko kematin ternak kambing domba sebenarnya lebih tinggi dibanding ternak sapi, pengalaman ujicoba pendahuluan yang saya rintis, dari pasukan KaDo sebanyak 10 ekor, 3-4 ekor sudah gugur dalam tugas, banyak faktor yang membuat mereka jadi anumerta..ini jadi PR dan tantangan tersendiri untuk mencari jawaban dalam mengurangi tingkat kematian dalam berkambing-domba

Belum lagi saat lahiran, misalnya si betina melahirkan 3-4 ekor, maka pengeluaran ekstra harus disiapkan beli susu tambahan (untung masih sekelas dancow, coba kalo sang anak kambing mintanya Pediasure... ) .. karena sang induk biasanya hanya sanggup nyusuin 1-2 ekor saja, jadi crew kandang punya tugas tambahan menyamar jadi ibu asuh para anak kambing-domba

bla bla bla... baaa baaa blacksheep..


Dilihat dari sudut pemberdayaan masyarakat, Kambing-Domba memang ada sisi kelebihannya juga. yaitu dengan pendanaan yang lebih murah dapat menjangkau shohibul maal yang lebih banyak, shohibul maal lebih banyak artinya kekuatan potensi mereka dalam membangun peradaban pun harusnya semakin kuat.. semakin banyak otak, harusnya semakin tercipta suatu sistem kemitraan yang mendekati sempurna..


Jikalau ternak sapi memerlukan kriteria minimal untuk memelihara nya, energik, masih muda dan kuat nahan sapi jika ngamuk, tapi kalau ternak kambing-domba, kaum ibu yang sudah mulai tua pun bisa ikut serta.. bahkan nenek-nenek di desa yg masih kuat nyari rumput pun masih bisa diajak gaul di kandang demi urusan bumbu dapur.. inilah latar belakang mengapa nada dasar KADO mulai ngebut di garap meskipun prematur, demi memperluas daya jangkau pemberdayaan yang lebih banyak dilibatkan di kandang.

Tugas saya dan pa Kosim dengan dukungan para Shohibul Maal yang sudah terlibat di PAKET UJI NYALI bukanlah MENJANJIKAN KEBERHASILAN, kami hanya sekedar menebar HARAPAN... sukses dan berhasil sepenuhnya ada di tangan warga.. Ketika mata dunia mulai menatap aktivitas di desa, tinggal selangkah lagi peradaban babakan asem akan sejalan dengan cita-cita..... amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar