Minggu, 19 Agustus 2012

Itikaf Sejenak : Merenungi Kemana Kaki harus Melangkah Setelah Ramadhan = "BerDAGANG itu Jihad katanya Ustadz......."



".. Nabi Muhammad Saw adalah seorang pedagang sukses. Abdurrahman ibn Auf, salah satu sahabat Nabi juga pedagang sukses. Islam sampai di Nusantara dibawa oleh para pedagang. Kebangkitan bangsa ini juga dimotori pedagang. Sayangnya, kini sebagian besar muslim negeri ini terasing dari bidang yang disebut sebagai sembilan pintu dari sepuluh pintu rezeki.."
========================================================== 


Ber-Dagang alias BerBisnis ternyata bisa jadi bagian dari JIHAD. Sayang sekali akibat kita sejak duduk di sekolah dasar direcokin dengan berbagai materi pelajaran teoritis, tidak heran "Bidang yang mulia ini TIDAK LAGI dianggap PROFESI yang PENTING... Kalah dengan profesi PEGAWAI atau jadi PROFESIONAL..."..  

" ....... Dengan kurikulum yang saat ini dijalankan, penggelontoran dana pendidikan sebanyak 20 persen dari APBN atau Rp200 triliun akan sia-sia saja. Pasalnya, kurikulum tersebut tidak akan menghasilkan mutu pendidikan yang memadai karena tidak diajari tentang pendidikan finansial dan entrepreneurship maka ketika kita menjadi sarjana, satu-satunya prestasi yang bisa dilakukan adalah membuat surat lamaran kerja...... " kata Wakil Ketua DPR-RI, Anis Matta ....

PADAHAL ilmu entrepreneurship itu sudah Nabi Muhammad ajarkan sejak beliau usia dini, yaitu dikala nabi belajar lifeskill dari Overseas Business Trip menemani paman-pamannya dalam rombongan khalifah dagang... ...

"Karir bisnis Muhammad SAW dimulai ketika beliau ikut pamannya berdagang ke Syria. Waktu itu beliau masih berumur 12 tahun. Sejak itulah Muhammad SAW melakukan semacam kerja magang (internship) yang berguna kelak ketika beliau mengelola bisnisnya," tulis Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec alias Nio Gwan Chung


Jika saat ini kita sudah punya anak... jangan sampai terulang nasib kaya bapak-ibunya yang baru melek pentingnya Wirausaha ketika umur sudah smakin tua... Pendholiman Sistemik namanya jika kita mengulangi KESALAHAN POLA PIKIR ini terus terjadi pada generasi penerus kita... tak heran jika Ust Valentino Dinsi sampai teriak-teriak pentingnya menciptakan 1 Keluarga harus bisa menciptakan 1 Pengusaha.. agar kondisi ummat muslim ini tidak indentik dengan kemiskinan... padahal rumusnya sudah jelas.. KESUSAHAN = KEMISKINAN = mendekatkan dengan KEKUFURAN

“Jumlah wirausahawan ikut menentukan kesejahteraan suatu bangsa. Di Amerika terdapat 11% pengusaha dari jumlah penduduk. Di Singapura sekitar 7% dan di Indonesia baru sekitar 0,18%...Kalau saja kita mendorong anak-anak kita untuk Mandiri, Insya Allah tidak lama lagi bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Jadi.. sesuai hasil perenungan "Itikaf Tasmaya" bersama bocah-bocah di Masjid AT-Tien Ramadhan kmarin, agar "kagak jadi orang susah seumur hidup", ternyata yang pertama-tama paling penting adalah MERUBAH MINDSET alias POLA PIKIR yang kita miliki mengenai BERDAGANG ini.. tak kenal maka tak sayang.. bgitu kira-kira ... Dengan tidak menyadari bahwa Ber-DAGANG itu bagian dari JIHAD.. bagaimanakah mungkin kita akan SUNGGUH-SUNGGUH mendalami ilmu dagang yang katanya mempunyai 9 pintu rejeki tersebut ... ??
"DR Ahzami Samiun Jazuli :... Setelah mengetahui urgensi dari jihad kemudian akan muncul pertanyaan, Apa korelasi antara bisnis dengan jihad? Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat penting, supaya kita tidak sekedar semangat dalam berjihad dengan cara berbisnis yang syariah, namun semangat itu juga harus berangkat dari pemahaman yang benar. Oleh karena bisnis adalah sesuatu aktifitas yang sangat menyenangkan, sementara jihad kebanyakan orang enggan untuk melakukannya..."

Hidup di dunia dagang-pun kata orang sebenarnya Simpel.. Cukup Perbanyak pelajari "JURUS 2D".....Insya Alllah bahagia dunia dan akherat di tangan kita.. .. itulah jurus "DUIT & DOA"....  Dengan banyak Duit maka kita akan punya "BANYAK SENJATA dalam MERAIH PAHALA dan MERUBAH DUNIA" dan dengan Doa .. semua PINTU REJEKI dunia secara ajaib akan di bukakan dari segala penjuru mata angin yang kadang tidak masuk dalam nalar kalkulasi otak kita...

"Sebuah hasil penelitian mengungkap beberapa isu-isu pokok yang menjadi perhatian manusia dalam hidupnya tergambarkan di bawah ini: Keuangan = 25.77% , Karier/kerja = 19.07% , Kejelasan tujuan hidup = 15.46%,  Harga Diri = 13.92%,  Emosi = 10.31% , Kesehatan = 5.67% Lain-lain = 6.70%.....  Peran uang, uang, dan uang adalah isu paling utama yang mengemuka dalam problema kehidupan manusia sehari-hari." 

Namun JANGAN LUPA... Begitu kita belajar sektor real, jangan terlalu fokus kepada urusan "STUDI KELAYAKAN USAHA" namun kita lupa kepada PENYEBAB-PENYEBAB pintu rejeki kita terhambat. Disisi inilah pentingya sebuah DOA. jangan sampai sudah gonta ganti lini bisnis namun yang ada adalah kegagalan-kegagalan usaha bahkan bisa jadi kita terlilit hutang usaha.. dan ini bukan satu dua cerita yang sering kita dengar.. Jangan pula karena ke-Asyikan sukses di sektor real jadi melupakan sang ilahi sepeti kisah Sa'labah dengan Domba-nya.... DISINILAH jurus ILMU LANGIT di perlukan ..agar kita tetap tahu diri. 

 

Korelasi antara Ilmu logika dan Ilmu langit kadangkala memang luput kita perhatikan..  kadang nyadarnya suka datang telat ketika semua nalar logika kita menemui jalan buntu.... disinilah pentingnya kita gali referensi para ahli langitan.. disinilah pentingnya kita ngaji dari para kyai.. bagaimana kisah-kisah kiat para pendahulu kala ketika mengahadapi permasalahan hidup dalam menemukan solusinya.. 

Idealnya jika ingin sukses dunia akherat dalam BERDAGANG.. hafalkan dulu 10 DOSA BESAR yang bisa bikin pintu rejeki kita susah kebuka...  baru dah kita sama-sama belajar melangkah dalam ber-JIHAD melalui bidang Entrepreneursip ini.. Amien.




MERDEKA !!!!!!!  ALLAHU AKBAR....!!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar