Sabtu, 28 Juli 2012

Angel Investor @PeternakanSaKaDo..... Strategi OurSourcing Masalah Pendanaan Pemberdayaan Ternak...

" Angel Investor = pemodal individu yang tertarik dengan usaha Anda. Ini bisa siapa saja – tidak harus teman atau keluarga, asal Anda bisa meyakinkan dengan ide dan peluang usaha Anda .... ( Muhaimin Iqbal, 10 Jalan Untuk Modal Usaha)."

PeternakanSaKaDo Ini mungkin salah satu contoh pembuktian bahwa Segala Sesuatu itu tergantung Niat.. Karena niat awal saya membuat kandang paroan di Desa Babakan Asem adalah untuk memberdayakan masyarakat agar tidak jadi penonton saat arus capital kota mengalir ke desa, maka frekuensi dari gelombang IDE dan PELUANG perintisan pemberdayaan ternak itu ternyata bisa nyambung dan sejalan dengan PIHAK-PIHAK LAIN yang mempunyai persamaan niat.. yaitu PEMBERDAYAAN .. tentu saja tanpa melupakan indikator Return On Investment nya juga..
"Abu Hafsh Umar bin al-Khattab radhiyallahu’anhu beliau mengatakan : Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan harus disertai dengan niat. Setiap orang hanya akan mendapatkan balasan tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang hijrah karena cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya akan sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena menginginkan perkara dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya (hanya) mendapatkan apa yang dia inginkan.” (HR. Bukhari)"
Enaknya berniat memberdayakan orang itu adalah.. jika gagal, kita masih punya semangat bangkit.. karena tujuan dan niat kita bukan ngejar keuntungan terlebih dahulu...alias menjadi manusia pembelajar.. alias LIFESKILL yg kita inginkan dari kegiatan pemberdayaan kandang ini..
Itulah nampaknya yang melatarbelakangi banyaknya pembaca blog yang secara sukarela bergabung sebagai Shohibul Maal di PeternakanSaKaDo dengan turut mendanai perintisan penggemukan ternak dalam PAKET "Sapi Uji Nyali" .. walaupun sudah panjang lebar saya jelaskan bahwa PeternakanSaKaDo BUKALNLAH tempat yang COCOK untuk ber-investasi saat ini, bukan tempat yang cocok untuk mengharapkan BAGI HASIL dari paroan ternak.. namun semakin dijelaskan panjang lebar.. malah semakin besar pula mereka penasaran ingin mencoba bergabung dalam perintisan pemberdayaan ternak ini...



Bagi Saya, ini merupakan "beban sekaligus tantangan tersendiri" ..karena saya tahu persis bahwa bukan masalah BELI sapi nya yang susah... justru meng-KONVERSI sapi nya menjadi UANG  kembali yang belum bisa ada garansi dalam permberdayaan ternak ini...

KADANG kita hanya melihat kotak AWAL dan AKHIR dalam urusan suatu PAROAN TERNAK, banyak orang yang MALAS atau malah LENGAH dalam melihat banyaknya kotak-kotak di TENGAH-TENGAH proses konversi  rumput menjadi uang tersebut.. (sampai ada kejadian kaya KOPERASI BIRU LANGIT). Bisa jadi kotak-kotak resiko yang di tengah tersebut masih berupa HIDDEN COST yg belum PeternakanSaKaDo Pahami dan Luput dalam perhitungan SIMULASI paroan sapi nya.

Dengan smakin hari semakin ditekuni urusan persapian ini.. ternyata banyak sekali "variabel Jebakan Rambo" nya sehingga peternak bermodal besar pun banyak yang merugi takkala terjun berbisnis sapi... itulah mengapa berkandang di PeternakanSaKaDo lebih mengarah ke aspek kegiatan sosial ... masih lebih diarahkan ke area pemberdayaan.. Social Entrepreneurship bahasa gaulnya..



Kenalan baru saya saja, yang kerjanya di supplier daging ke retail modern bahkan bilang.. "biaya sekolah ilmu sapi" itu mahal... ada yang harus bayar SPP nya (rugi) sampai Rp 1 Miliar.. alias bangkrut usahanya dengan kerugian Rp 1 Miliar.. bahkan ada juga yang sampai kena SPP Rp 6 Miliar... saking Njelimet nya urusan "MERUBAH RUMPUT MENJADI DAGING' ini (persis seperti kotak-kotak diatas), Bahkan yang sudah 30 thn jadi bandar sapi saja kadang masih mengalami kerugian, apalagi PeternakanSaKaDo yang masih bau kencur ini... saya dan pa kosim pun sudah merasakan kena mahalnya STUPIDCOST yang lumayan gara-gara Ngelmu Sapi di Tahap-1 yang lalu.. 


Namun hidup ini kadang memang tidak berjalan dalam hitungan matematis... MUNGKIN SAJA faktor kerugian itu karena kita ketemunya para pemain sapi "yang sama-sama brengsek", yang niat utamanya semata-mata mencari margin keuntungan dalam berdagang..... atau mungkin saja karena kita masih culun, malah buka lapak di pinggir jalan yang justru "UANG PREMAN" nya Uncontrolable" lebih gede dari keuntungan jualan sapi qurbannya.... itulah resiko.. itulah STUPIDCOST... 



Yang namanya hidup pasti ada resiko, mau bisnis apapun pastinya ada resiko.. tinggal tugas kita bagaimana secara hati-hati memanage resiko-resiko itu ... begitu pula dalam bermain sapi.. Setiap Hari harus di "doping doa" agar dipertemukan dgn para pemain sapi yang berhati malaikat agar urusan kita menjadi lancar tanpa hambatan... kalaupun ada hambatan, mudah-mudahan selalu diberikan jalan keluar... masa sih semua pelaku bisnis sapi itu berotak mafia semua.. ??? 


Wajar kalo belakangan saya jadi rajin ngubek-ngubek dengerin tausyiah nya Ust Yusuf Mansur soal keajaiban sedekah.. atau masih ga tamat-tamat baca buku nya Ippho Santosa soal pintu-pintu rejeki... hal ini "ga lain ga  bukan" agar Allah kirimkan ke SaKaDo_Academy ini pihak-pihak yang justru mempermudah urusan pa Kosim mengelola perkandangan, jika urusan pa Kosim Lancar.. urusan saya pun bakal lancar juga.  Minimal dengan segala keterbatasan yang saya miliki, tidak harus saya pula yang 100% berjibaku mencari guru-guru berhati malaikat dalam ilmu persapian dan memahami A-Z selak beluk dunia operasionalnya.

Ibarat bikin Kue.. tanpa harus membeli bahan-bahannya, dengan mulai banyak-banyak doa saya berharap masih bisa dipermudah untuk menikmati ilmu membuat kue secara gratisan,, yaa minimal ikut bantuin bikin adonan sih bisa... sedikit demi sedikit mulai ada yang mengajak kemana harus menjual kue dll... Dengan niat pemberdayaan tersebut, smakin di bukakan pula pintu akses kepada pihak-pihak yang memperingan tugas saya..... sehingga mudah-mudahan terbentuklah suatu SINERGI yang tercipta dalam rerangka GradnDesign visi BeyBus alias Beyond Business yang menjadi spirit dari jalinan sinergi kerjasama tersebut...


Jujur.. saya sangat penasaran.. entah akan seperti apa 2-3 tahun lagi PeternakanSaKaDo ini.. karena step by step nya buat perasaan saya pribadi aktivitas PeternakanSaKaDo itu sudah bisa saya jadikan HERITAGE bagi Desa Babakan Asem .. 1,5thn lebih sejak menjejakan kaki di desa tersebut minimal sudah ada kegiatan rutin warga yang terlibat di kandang... dan perkembangan kandang pun hari demi hari smakin bertambah.. tinggal masalahnya, ternyata peran saya belum totalitas terlibat penuh di lapangan.  Saya sendiri tentu harus bisa membagun kandang di lokasi lain dari hasil belajar di SaKaDo_Academy ini.. harus bisa memperluas area pemberdayaan ternak yang baru dengan tangan dan keringat sendiri.. barulah saat itu saya bisa memenuhi indikator sukses dalam beternak.. seperti kisahnya Doddy Domba dgn SaungDomba nya... siapa tau... sharing-sharing saya di blog ini bisa dikumpulkan dalam suatu buku yang sistematis tentang "Panduan Pemberdayaan Ternak dengan Modal Pencitraan di Duniamaya"....


Kalo disamakan dengan kursus nyetir mobil.. saat ini saya baru sebatas LULUS KURSUS MENGEMUDI yang cuma beberapa pertemuan .. minimal selama trandem dengan pa Kosim saya sudah mulai ada gambaran kasamata mengenai dunia ternak khususnya persapian..  tinggal dicemplungin ke jalan raya saja, apakah saya tetap bisa survive nyetir dengan selamat .. ataukah  bakal nabrak orang. Dan  selama proses 1,5thn perjalanan perintisan SaKaDo_Academy ini  minimal saya mulai membiasakan anak bini untuk menyatukan ritme hidup, menyatukan cara pandang dan menyatukan minat dalam bertemu dengan bau-bauan per SaKaDo-an...



Secara teori dan tandem nyetir mah saya sudah mulai timbul LIFESKILL keberanian, timbul rasa percaya diri kalau tiba-tiba kena PensiunDini mau ngapain... ga bakal kelamaan bengong paska nerima pesangon dan ikut terjebak ikut kursus ini kursus itu.. bahkan selama membidani dan belajar otodidak @SaKaDo_Academy ini....  hilang pula KECEMASAN akan KETIDAKPASTIAN MASA DEPAN karena sudah menemukan PROFESI AKHIR ZAMAN yang sebenarnya dengan membuat kandang kambing..  profesi yang bisa saya wariskan ke anak cucu saya.... tentu saja kalo mereka mau ...


Buat para pembaca dimanapun berada.. khususnya yang punya potensi ternak .. mudah-mudahan semua sharing yang ada di blog sakado ini bisa bermanfaat.. bisa mencerahkan dan membukakan mata.. bahwa selama ada niat berusaha.. urusan modal itu kata ust yusuf mansur serahkan saja sama Allah SWT... kalo roadmap usaha kita menyakinkan masuk akal (meskipun jauh dari sempurna).... cita-cita usaha kita punya tahapan-tahapan pencapaian... punya progress.. Insya Allah dijaman lintas kota lintas provinsi melalui dunia maya ini.. harusnya masalah permodalan bisa di kesampingkan.. bukankah banyak sekali lembaga lembaga pemberdayaan masyarakat yg siap bersinergi memberikan modal.. tinggal bersabar saja.. nanti pada saatnya ketika pondasi usaha kita sudah sedemikian kokoh.. maka ANGEL INVESTOR pun akan datang sendiri ...



Tidak pernah saya bermimpi bahwa program pemberdayaan ternak ini akan bisa di support oleh ZIS INDOSAT dalam pilotproject "Domba BERDIKARI".. ibarat bola salju.. selama kita bergerak.. slama Supir Angkot bisa narik omprengan terus..  maka effectnya akan semakin besar... mudah-mudahan saja ANGEL INVESTOR yang saya dapatkan ini baru awalan.. sehingga daya dobrak dari pergerakan Kandang Berjamaah @PeternakanSaKaDo bisa bergaung lebih dahsyat.. dan bisa mengispirasi banyak orang.. bahwa kita di dunia ini memang harus hidup berjamaah.. bahwa kita harus berkolaborasi...  dan berusaha juga harus berjamaah.. alias GOTONG ROYONG dan SINERGi demi mencapi kebaikan dunia dan akherat...karena dengan ilmu SAPULIDI itulah semua potensi bisa MELEDAK lebih DAHSYAT.. ..

 

Lupakanlah untuk sementara dengan yang namanya Pamarentah.... sulit kita berharap ada pegawai pamarentah urusan sapi mau nemenin nganter-nganter barengan naik di truk sapi sampai ke RPH berhari-hari di perjalanan.. ga bakalan ada itu... Kalo mereka tidak mengalami terjun di lapangan, manakah mungkin juga Decision yang mereka buat bisa jadi jurus jitu buat para peternak rakyat...  "NOTHING FREE UNDER THE SUN"... selama cuma dapat keringat.. ga bakalan dah yang namanya unsur pamarentah itu mau turun ke sektor real..  krisis daging, krisis kedelai, krisis a,b,c,d ,,,z.. pasti akan kembali terulang.. dan solusinya pun pasti INSTAN pula..  karena mereka tidak mengalami sulitnya mengelola kotak-kotak yg njilet di atas itu..



Kadangkala saya setuju juga bahwa negeri ini memang AUTOPILOT.. ngurus kemacetan di ibukota aja kaga bisa... apalagi ngurus rakyat di pelosok desa....  Rakyat-rakyat yang punya kesadaran seperti kitalah yg harus mulai membenahi kelalaian para Plat Merah tersebut.. mari gerakan People Power kemandirian melalui bidang SocialEntrepreneurship.....sehingga dana-dana BLT ataupun Zakat yang kita miliki itu membuat rakyatnya makin MANDIRI..  dan rakyat adil makmur sentosa itu bukan terdengar sebagai nyanyian belaka..

Jumat, 20 Juli 2012

Persiapan Program Pemberdayaan Ternak "Domba BERDIKARI" @SaKaDo_Academy



Akhirnya dengan mengucap بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم saya nyatakeun Program Pemberdayaan Ternak "Domba BERDIKARI dimulai.... !!!


Masih ingat kan mimpi saya mengenai proyek "Domba BERDIKARI" ? Menyambut bulan suci ramadhan besok, mari kita isi dengan langkah baru, semangat baru, dan tentu saja proyek pemberdayaan baru untuk melengkapi TAGLINE SaKaDo_Academy kita... 


Setelah urusan per-SAPI-an saya rasa sudah lumayan bisa running walau dengan nafas senin-kamis... , kita mulai langkah kecil ini dengan mulai borong kayu dan bata merah sebagai proses pencarian nafas buatan melalui proyek pembelajaran ternak DOmba-KAmbing dengan Jurus..."RooooTaaaaaSiiiiii InDuuKaan BunTiiing!!! "

Mari kita flashback sejenak program "Domba BERDIKARI" ini...


"Domba BERDIKARI" adalah program pemberdayaan Potensi WARGA KURANG MAMPU di DESA BINAAN melalui Program "Pelatihan-Pendampingan beternak secara Intensif di PeternakanSaKaDo dengan TUJUAN adanya peningkatan dalam bidang keterampilan Ternak, Kewirausahaan, Mental-Spiritual, dan Kelembagaan (kutip sana kutip sini.com).  


Konsep rotasi indukan ini secara teoritis merupakan jurusnya VillaDomba Soreang dalam menjalankan kemitraan ternak dengan warga sekitar ... ada 3 Domba indukan alumni Kandang Villa Domba yang saya miliki sebagai modal agar saya juga senantiasa mengingat para senior peternak yang rajin berbagi ilmu di duniamaya, plus pengalaman pahit pribadi dari paroan domba di kandang Cilenyi yang berujung kegagalan , sehingga saya ketemu wangsit jurus pilot project ROTASI INDUKAN BUNTING ini..



Alhamdulillah.. sebelum Program "Domba BERDIKARI" ini dimulai, proyek ujicoba Domba di PeternakanSaKaDo sudah di lakukan terlebih dahulu sebagai pemanasan dan penjajagan crew kandang untuk berperan lebih banyak dalam pengelolaan ternak, dengan mengambil lokasi di sebelah Sentral Sapi.. lumayan lah.. Nada dasar SApi, KAmbing dan DOmba nya jadi tambah seru....

Insya Allah sebagai salah satu program unggulan @PeternakanSaKaDo, kami akan coba buat lokasi kandang khusus "Domba BERDIKARI" yang terpisah.. agar domba-domba yang dikhususkan bagi para calon "KADER TERNAK" para Warga Binaan ini bisa menjadi pilot project konsep rotasi indukan di tempat lain...

RoadMap Program ini adalah mencerdaskan warga dan pengelola ...hehehe.. alias membawa keberkahan bagi semua pihak yang terlibat.. alias membawa manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.. khususnya di Desa Babakan Asem...umumnya didunia dan akherat...


Tentu saja karena tujuan nya adalah menciptakan AGEN-AGEN TERNAK.. maka akan ada seleksi awal dulu dari warga yang akan dilibatkan.. agar saya bisa mendapatkan jaminan kepastian bahwa Program "Domba BERDIKARI" ini tidak kandas dalam satu siklus pemberdayaan... maklumlah, pendanaannya adalah amanah dari ZIS INDOSAT, jadi saya pun harus benar-benar bisa memastikan program titipan ini bisa berkembang sampai akhir zaman (lebay.com)...  atau Idealnya sih.. semua Kader Ternak itu bisa kaya Kang Doddy yang sukses dengan SAUNGDOMBA-nya ... ga muluk-muluk cita-cita saya mah.. 

" Saja sekarang berkata kepada Rakjat Indonesia,........... Mari kita berdiri diatas kaki kita sendiri. Djikalau kita memang satu bangsa jang merdeka, dan memang kita adalah satu bangsa jang merdeka, mari kita berdiri diatas kaki sendiri"

"Imperialisme bukan saja sistem atau nafsu menaklukkan negeri atau bangsa lain, tapi imperialisme bisa juga hanya nafsu atau sistem mempengaruhi ekonomi negeri dan bangsa lain. Ia tak usah dijalankan dengan pedang atau bedil atau meriam atau kapal perang, tak usah berupa pengluasan daerah negeri dengan kekerasan senjata sebagai diartikan oleh Van Kol, tetapi juga berjalan dengan "putarlidah" atau cara "halus-halusan"........................."
TARGET Program "Domba BERDIKARI" ini adalah menjadikan Warga Binaan (dan SHAREHOLDER PeternakanSaKaDo) PINDAH QUADRAN ke ZONA yang lebih baik, dengan sasaran  (Key Performance Indicator) KPI-nya sebagai PETERNAK, dapat terjadi : 
  • Peningkatan Pendapatan Peternak di desa binaan
  • Peningkatan kepemilikan asset produktif (domba bertambah dll)
  • Efisiensi Pemeliharaan (sistem kolektif, inti-plasma dll)
  • Etos kerja dan spiritual (Konsep Kandang Dunia-Akherat)
  • Kemandirian Kelembagaan (Mengurangi Impor kebutuhan pangan ... )
 "... rakyat juga bisa berperan untuk menjaga negeri ini dari kebangkrutan. Kesadaran dan kerja keras untuk menggenjot produksi dalam negeri dan menekan sisi konsumsi (import) dapat mencegah bangkrutnya negeri ini..."
Insya Allah... Setelah sukses mengajak penyandang dana program "Domba BERDIKARI" yaitu ZIS INDOSAT untuk terlibat dalam perintisan Bisnis Social di PeternakanSaKaDo ini, target saya selanjutnya adalah menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pemberdayaan sosial yang mempunyai unit bisnis yang bisa bersinergi dengan program pemberdayaan ternak ini. 
Let's see.. Kita Tunggu Tanggal Mainnya bagaimana Grand  Design yang saya cita-citakan ini bisa terlaksana.. mumpung ada hari-hari Ramadhan yang menjadi waktu dikabulkannya Doa.. maka kita kencangkan lagi doa-doa agar program pemberdayaan ternak ini bisa lancar dan membaca keberkahan bagi semua... 
Aaaaaamiiiiinnn.....






Kamis, 19 Juli 2012

"Tinggalkan" Dunia Pemberdayaan, baru Bisa Memberdayakan...: Social Enterprise vs Fresh Meat Market....


Tinggalkan "Mental Pemberdayaan" ...maka Program Pemberdayaan Bisa terus Berulang..., Create-lah Pasar.. ..... maka Pemberdayaan dan Keuntungan akan gampang di raih..


Malam ini kembali saya dapat pengalaman yang mengesankan, di undang ke sebuah RPH yang ternyata tidak jauh lokasinya dari rumah saya di Pondok Gede... pulang ngantor, sekitar jam 10 malam saya segera meluncur ke lokasi RPH ...siapa tahu ada yang bisa di sinergikan dgn program pemberdayaan sapi nya SaKaDo_Academy di Desa binaan..

Segmentasi Pasar Daging itu penting... ini ilmu baru yang saya peroleh dari ngalor-ngidul dengan pengelola RPH, segmen pasar tradisional yang ribet dan pakemnya kaku, nampaknya membuat beberapa kalangan lebih nyaman untuk memilih supply ke retail modern.. meskipun persyaratan daging yang dibutuhkan lebih ketat.. namun aspek keamanan cashflow menjadi prioritas utama.. "biar agak lama yang pentng duit nya aman" ..begitu kira-kira yang saya tangkep...

Selain dapat ilmu tentang pasar daging, saya juga jadi tahu jenis bakalan sapi yang dibutuhkan Retail Modern itu berbeda dengan pasar tradisonal.. rata-rata yang dibutuhkan retail modern  adalah tipikal simental atau limosin.. kalo sapi PO lokal mah tidak bisa masuk spec para supervisor daging supermarket ... plus ada juga batasan bobot yang cocok untuk di kirim ke RPH premium ini.. yaitu bobot sapi musti di level 450-550.. agar komposisi karkas nya jadi ideal... 

Selain dapat bocoran ilmu baru, saya juga di tunjukkan Killing Mechine yang persis seperti yang minggu lalu saya lihat di RPH Pulogadung.. namun tentu yang ini mah lebih bersih dan terawat... , saya juga diajak masuk ke ruang Chiller bersuhu 2-3oC dimana daging-daging ukuran 1-2Kg sudah tertata rapi dalam kardus-kardus yang siap di distribusikan ke supermarket dll.. ada juga ruang Dry aged Beef  tempat ruang menyimpan karkas gelondongan dari sapi yang baru di jagal..

RI Kaya Sapi Tapi Tidak Bisa Jadi Daging

 Rupanya berita mengenai kurangnya pasokan sapi menjelang ramadhan ada benarnya juga...karena sapi-sapi yang dipotong di RPH seperti ini bobotnya harus diatas 450-550kg alias hanya sapi tertentu saja yang bisa di jagal buat ke supermarket... jadi walaupun pemerintah bilang stok sapi banyak, tapi karena spec nya ga masuk .. otomatis supply nya jadi kurang.... TERJAWAB lah mengapa kita dihadapkan dengan duaberita aneh kontradiktif diatas ..  bahkan tadinya sang pengelola RPH tsb mau langsung sidak ke kandang PeternakanSaKaDo saking stok sapi yang dia miliki sudah LOW-BATT..

Di tambah effect gonjang-ganjing standarisasi RPH yang di ributkan Australia yang mensyaratkan tatacata motong sapi-sapi yang berasal dari Australia sesuai dengan standar mereka.. misalnya pake mesin kaya gambar disebelah ini, memang sedikit banyak mempengaruhi pasokan sapi yang dipotong oleh para supplier Fresh Meat dalam memenuhi kebutuhan supply daging ke Retail Modern... 
Walaupun nanti endingnya belum tahu kaya apa sinergi yang akan terjadi .. tapi minimal ada tambahan LIFESKILL baru buat saya pribadi, yaitu jadi lebih MENEMUKENALI kondisi real pasar perdagingan sapi yang sesungguhnya seperti apa.. End to End dari kandang sampai RPH Fresh Meat  Market ke retail modern minimal mulai ada gambaran.. 
Dan tentu saja.. study lokasi .. Ternyata area RPH yang memfokuskan diri ke Fresh Meat Retail Modern ini tidak terlalu luas..sangat efisien rasa pikir.. paling ga, saya taksir total area PT Halal Thoyyiban Food ini hanya berukuran 2000-3000m.. kandang nya pun paling berukuran 500m..  tinggal ruang mesin-mesin pendingan saja nampaknya yang cukup menyita tempat.. artinya dengan lahan yang masih banyak belum dimanfaatkan di desa.. kalo ada yang mau bikin RPH model ginian berarti masih layak nih.. atau mau supply Fresh Meat ke Jabotabek kalo jalan tol Cileunyi-Dawuan udah kelar juga masih terkejar kali..
Namanya juga bermimpi lagi, yaa ini mah ga tau kapan terwujud.. bercita-cita boleh lah..sambil nunggu bandara Kertajati selesai, siapa tau nanti PeternakanSaKaDo yang supply Fresh Meat nya ke hotel-hotel di sekitaran bandara... Tinggal ntar  saya cari saja pengusaha Feedloot dari Australia yang mau modalin bikin RPH kaya ginian.. jadi biar bisa kecipratan anakan sapi impor yg grade nya masih bule asli buat di kembangbiakan di SaKaDo_Academy.......

Tapi... resiko nya gede juga yah kalo beneran ada pengusaha sapi dari Australia baca ini blog... ntar saya musti kursus basa inggris sgala biar bisa makin nyambung ngomongnya.. wah, ga jadi dah mimpinya... mendingan saya pake Strategi OutSource lagi ajah cari mitra strategis yang jago bahasa inggris, dan menguasai seluk beluk persapian ..... hehehehe. Amin.com


Jumat, 13 Juli 2012

Strategi OutSourcing dalam Berkandang melalui Konsep Kandang BOT (Build, Operate & Transfer) => Hotel Sapi Namanya


TEKA-TEKI : Bagaimana Caranya agar kondisi kandang Sentral-2 ini bisa jadi CAKEP dengan GRATIS, SAPI nya pun PENUH ngisi kandang lagi, dan GA USAH REPOT cari orang yang mau BELI  alias yang Benerin Kandanglah yang Nampung Sapi buat di Jagal Sendiri...?????


Siang tadi.. di Ring-1 Ibukota nampaknya kedatangan demo buruh dari kawasan industri.. Issue yang diangkat adalah... "PENOLAKAN OUTSOURCING..." yang di identikan sebagai PERBUDAKAN di abad modern... Judul blog saya ini bukannya menentang demo teman-teman buruh yang ANTI OUTSOURCING tadi, namun saya sebatas blajar ngambil hakekat konsepnya outsourcing itu mengapa timbul.. dan kalo saya perhatikan di dunia pemberdayaan ternak.. justru konsep sebenarnya lebih banyak TERNAK OURSOURCING.. namun bedanya yang terlibat jadi Tenaga OurSource dalam beternak (Paroan) malah MENJADI MANDIRI...

Apa hubungannya OutSourcing dengan pemberdayaan? begini ceritanya... 


Pemberdayaan Ternak di PeternakanSaKaDo saat ini memiliki daya tampung kandang yang bisa muat 100-120 ekor sapi dalam 5 Sentral. Namun masalahnya tidak semua dari +/- 30 Orang Penakut (P-0x) yang dulu jadi perintis shareholder kandang di TAHAP-1 tsb masih MAJU TAK GENTAR & istiqamah plus SANGGUP mengikuti gerakan langkah pa Kosim yang semakin kencang.. satu persatu mereka berguguran terlempar dari ARUS PERPUTARAN Pemberdayaan Ternak yang semakin mengasyikan ini dengan berbagai alasan...



Hanya teman-teman Group Lintas di Sentral-5 yang saya rasa sudah bisa jalan sendiri.. tinggal saya fokus mikirin sisa 3-4 Sentral tersisa agar KEMITRAAN TERNAK dengan mimpi VISI KAMPOENG TERNAK nya tidak mati di tengah jalan. .. 


Kalo Mau musim qurban sih ga apa-apa, yang masalah adalah jika paska musim Qurban kandang jadi kosong melompong... sehingga LIFESKILL pembelajaran warga yang terlibat dalam pemberdayaan ternak akan sedikit terhambat... daya serap tenaga kerja crew kandang pun jadi tidak maksimal..

Bandingkan kondisi Sentral-2 yang dalam kondisi kapasitas penuh di TAHAP-1 menjelang musim qurban tahun lalu, dengan kondisi kekinian TAHAP-2 di gambar paling atas.... saat perjalanan pemberdayaan ternak menginjak tahun ke-2 ...

Tidak Ada Sapi Di Kandang = Tidak Ada Warga Yang Kerja

Insya Allah sih.. Jurang Kematian Pemberdayaan Ternak mudah-mudahan bisa dilewati, minimal kapasitas kandang bisa tetap terisi di level 20-50%.... cuma ibarat kita NGAMEN di ANGKOT.. kalo PENUMPANG nya pada TURUN SEMUA sih, bisa HABIS SUARA DOANG kita sebagai pengamen, sementara uang recehan ngamen untuk BELI AQUA gelas ajah bisa-bisa ga ada Dana buat jadi pelepas dahaga... namanya juga proyek keroyokan.. kalo tinggal saya sendirian jadi PENGHUNI KANDANG yaaa gempor juga kan...  mau dikasih makan apa ntar sapi nya


Sedikit bernostalgia.., gambar disebelah ini adalah teman-teman perintis yang sebagian sudah mengundurkan diri dalam berkandang.. terpaksa sebagai pemegang kartu ID CARD SaKaDo_Academy sebagai PENAKUT NO-1 langsung melakukan akuisisi atas slot mereka sampai punya 33 slot kandang (1 slot = muat 1 ekor sapi), walau sampai saat ini saya ga sanggup ngisi itu slot dengan sapi alias kandang jadi kosong.. ..hihihihihi..


Contoh lain konsep BISNIS OMPRENGAN adalah kasus konco saya ini.. dialah si Penakut ke-2, orang ke-2 yang menjejakkan kaki di Babakan Asem setelah saya sebagai Penakut-1 nya.,..  Begitulah.. sudah 1 tahun kalee doski tidak pernah datang ke kandang... walau domba nya   masih berkeliaran di desa buat di piara pa Kosim...... ini hanya salah satu Penumpang yang Turun di jalan.. TIDAK LANJUT dulu alias FREEZE, entah kapan mau naek angkot nya lagi... cuma jelas rugi ... ketinggalan materi, tidak dapat full modul 1 thn perjalanan berkandang dari pa Kosim .. lifeskill persiapan menuju di-Pensiun-kan kalah start dengan saya... hahahahaha.. walaupun tiap hari kita RUPS (Rapat Umum Pemilik Sapi) di warteg saat makan siang kantor.. tapi tetap saja pengalaman di lapangan dia tidak dapatkan.. dan kenekatan menghadapi ketidakpastian di sektor real akan susah di dapat juga... 

TERIKAT + TERLIBAT = LIFESKILL

Jika dengan 2 magic word peternakanSaKaDo, yaitu TERIKAT & TERLIBAT dalam pemberdayaan, Kondisi kaya sohib saya ini  dikategorikan cuma TERIKAT doang, karena beliau ikut jadi golongan perintis dan punya slot kandang, plus saat ini masih naro domba di desa, tapi tidak pernah TERLIBAT mikirin kandang lagi.. sementara dalam dunia permberdayaan dan dunia nyata lainnya.. 2 kata kunci TERIKAT-TERLIBAT lah yang akan mendewasakan kita dalam suatu bidang...  dengan 2 kata itu kita bisa berkumpul dan berhimpun  bukan sebagai gerombolan yang tidak punya kekuatan...laksana buih di lautan

Dengan kondisi perintisnya saja seperti itu.. maka ini bisa jadi sinyal bahaya juga bagi kelangsungan hidup si Kandang pemberdayaan ... kandang jadi kosong, biayanya tidak efisien dan  infrastruktur nya akan mubazir...  persis kaya nasib SENTRAL-2 ini..  di Tahap-2 tahun 2012 ini sama sekali tidak terisi sapi...  sementara depresiasi kandang jalan terus.. inilah inti dari TEKA-TEKI tidak berhadiah di atas..


Inilah resiko USAHA SISTEM OMPRENGAN dalam mewujudkan mimpi Kampoeng Ternak .... mimpi bisnis yang FREE STYLE dengan kerjasama yang TANPA IKATAN dan juga kandungan Adrenalin nya Tinggi.... namanya juga perintisan, ditambah memberdayakan orang lagi, jadi wajar jika para PENUMPANG ANGKOT yang ikutan saweran bikin kandang banyak yang TURUN DIJALAN, Tinggallah si SaKaDo_Thinker ini yang kebingungan bin kelabakan mikirin nasib kandang pemberdayaan yang terbengkalai.... musti sering-sering banyak bermimpi jadinya...  TAPI MALAH ENAK SIH.. angkotnya jadi kosong melompong dan bermimpinya bisa sambil Slonjoran di angkot... sampai ketemui mimpi KANDANG B.O.T ini...  

 
Sistem kerjasama BUILD, OPERATION & TRANSFER atau KANDANG BOT  terpaksa dilakukan agar diperoleh percepatan lifeskill dan AKSES PASAR yang lebih pasti. Dengan kondisi saya dan pa Kosim hanya punya modal dengkul tanpa dukungan modal kerja yang kuat, masih lemahnya kemampuan dalam penetrasi pasar, ditambah pengalaman beternak yang masih minimalis plus banyaknya penumpang yang TURUN DI JALAN, otomatis saya harus mencari STRATEGIC INVESTOR yang memiliki akses pasar yang mapan  agar tertarik dengan konsep BOT KANDANG tsb..


Tinggalkan "Mental Pemberdayaan" ...maka Program Pemberdayaan Bisa terus Berulang..., Create-lah Pasar.. ..... maka Pemberdayaan dan Keuntungan akan gampang di raih..

Dengan Skema KANDANG BOT ini, Stategic investor TINGGAL BENAHI Sentral-2.. silahkan ISI Sapi nya.. Biaya Kandang TANGGUNG SENDIRI dan tentu saja CARI SENDIRI juga YANG MAU BELI SAPI nya.. JANGAN saya dan pa Kosim yang disuruh cari PEMBELI.. ntar kalo sapinya sudah habis dijagal... baru Serah Gunakan kandangnya lagi ke SaKaDO_Academy buat pemberdayaan lagi.... kan namanya juga Strategi OutSourcing Dalam berkandang... agar CORE COMPETENSE PeternakanSaKaDo bisa fokus dulu ke aspek pemberdayaan ternak...

Dengan Konsep KANDANG BOT tersebut, otomatis ROADMAP KANDANG KEMITRAAN dan tujuan KPI saya untuk MEMPERBANYAK POPULASI TERNAK DI DESA BINAAN masih akan bisa di realisasikan toh??? TANPA harus terbentur oleh masalah dana dan penumpang angkot yang turun di jalan... 

Itulah hasil Mimpi hari ini.....





Kamis, 12 Juli 2012

Akses Pasar vs Death Valley Program Pemberdayaan Ternak


Jika sudah bicara bisnis, kita akan berhadapan dengan mafia.....@ Wakil Direktur Al-Azhar Peduli, Bpk Sunaryo"

Tadinya judul asli blog kali ini adalah "Strategi OutSourcing Menuju Konsep Kandang BOT (Build-Operate-Transfer) vs Akses Pasar vs Death Valley Pemberdayaan Ternak", namun berhubung tidak disetujui dosen pembimbing dan dewan redaksi, terpaksa di bagi menjadi 2 tulisan agar lebih fokus inti sharingnya.. hehehehehe

Jadi, potongan judul yang terakhir dulu yang saya ceritakan mengenai PENTINGNYA AKSES PASAR dalam suatu program PEMBERDAYAAN TERNAK RAKYAT (semua usaha juga rumusnya kaya gitu ya...), cuma karena PEMBERDAYAAN itu kadang IDENTIK dengan duit GRATISAN biasanya aspek PASAR suka dilupakan alias yang penting proyek berjalan walau cuma seumur jagung.... PeternakanSaKaDo mah kaga mau model macam ginian... kan kita mah proyeknya bertema Kandang Dunia -Akherat... jadi LONG TERM PROJECT dan LONG TERM VISION... gayabanget dah...

Iseng-iseng pagi bangets di hari pilkada DKI tadi saya keluyuran di pasar Pondok Gede, pengen tahu harga daging menjelang ramadhan kaya gimana, dan benar juga.. harga  memang naik di banding bulan-bulan lalu.. tanpa saya nawar pa haji penjual daging matok di harga 75rb/Kg... saya cuma beli 1 ons doang.. wong survey kok ... itupun dikasih harga daging beku alias impor.. hehehe jebakan rambo lagi deh.. ada daging impor di pasar tradisional.. beli nya murah.. dijual nya ke konsumen seharga daging lokal yg masih fresh motongnya tadi malam..

Harga Rp70-75rb/Kg buat mungkin wajar kalo dibanding cerita dari pa Ukat, penjual SOTO MIE BOGOR di Pangkalan Truk sekitar Pangkalan Jati-Kalimalang langganan saya buat nyarap pagi, bandar daging nya pa Ukat di Pasar Klender masih bisa ngasih harga di level Rp60-65rb/Kg...  maklum Loyal Customer karena tiap hari dia butuh 25-30kg daging buat dibikin soto.... Tujuan hampir tiap hari mampir warung pa Ukat ini bukan sekedar cek harga daging sih.. siapa tahu sambil makan soto mie, pa ukat secara ga sadar bocorin formula soto mie nya.. sayang belum kesampaian...hahahahaha

Ayo kita utak atik angka kebutuhan daging pa UKAT ini...... jika tiap hari dia bisa ngabisin 30Kg daging sapi di satu lapak SOTO MIE, maka jika saya ajak beliau kongsian bikin jaringan soto mie sebanyak 10 gerai saja, akan butuh KARKAS daging sebanyak 300kg.. yang berasal dari sapi Hidup berbobot 500-600Kg... kalau dikandang PeternakanaSaKaDo bobot sapi nya hanya 300kg-an.. maka, tiap hari wajib keluar 2 ekor sapi untuk di jagal..  INGAT... HANYA CUKUP DENGAN PUNYA 10 GERAI SOTO MIE loh akan ada 2 ekor sapi yang dipotong tiap hari!!.. dimana pa Ukat  jualannya dari jam 6 pagi sampai jam 14 siang... sehingga urusan sapi dari kandang sampai jadi seporsi soto mie bisa kita miliki HANYA DENGAN 10 GERAI SOTO MIE.. !!! bukahkah sebenarnya bisnis daging ini menarik ??? iya sih menarik kalo end to end...

Jadi kalo ingin bikin demand daging meningkat tajam ..ciptakan saja CrakingZone dengan bikin franchise soto mie pa Ukat yang "Full daging tanpa lemak gajih" ini  di tiap pengkolan jalan dengan harga ALL YOU CAN EAT .. bayar 5 rebu dapat makan nasi + kuah soto mie sepuasnya.. bikin bisa Refill dah kaya D'Cost... biar abang becak dan para pemulung bisa tiap hari makan bau daging... otomatis kan permintaan daging bakal naik... dan daging sapi bakal makin banyak yang nyari ...beras jangan takut.. kan konsepnya IntergratedFarm... bisa langsung di supply dari beras Babakan Asem juga... HULU ke HILIR perdagingan rumusnya sudah terbuka ... 

Mantaps deh mimpinya,  tapi INI MAH TEORI DOANG.. kalo gampang sih, pasti dari dulu yang maen sapi udah pada banyak yang ikut maen kaya ginian..ga semudah ngomongnyagituhloh...


 
Alhamdulillah... seiring perjalanan waktu..  sedikit demi sedikit semakin terkuat dan saya makin tersadarkan akan pentingnya kebutuhan proses link and macth antara dunia pemberdayaan ternak yang saat ini saya rintis di PeternakanSaKaDo dengan realita bisnis di pasar ternak yang ada... dan ini smakin menguatkan juga tesis dan kekhawatiran saya ...  JANGAN HARAP PEMBERDAYAAN BISA BERUMUR PANJANG kalo kita LALAI dan TIDAK BISA KENAL DENGAN TABIAT PASAR.., JANGAN HARAP  pula pemberdayaan ternak yang kita rintis ABADI dan BERKEMBANG jika program yang kita geluti business prosess nya TIDAK PASAR ORIENTED..  

Alhamdulillah pula, di malam menjelang pilkada DKI kmarin, sempat mendapat undangan studytour ke RPH Pulogadung.... menyaksikan proses penjagalan dan mengamati mekanisme SISTEM KARKAS yang ditawarkan calon mitra pemberdayaan... sekalian buat pengalaman juga nanti buat qurban soal tata cara pemotongan jagal profesional itu seperti apa. Dengan alat proses pemotongan yang berbeda dgn RPH lain, proses penjagalan di RPH Pulogabung ini hanya dalam 2 jam saja 6 ekor sapi sudah selesai dipotong.. start jam 10 malam, 1,5 jam kemudian potongan daging sudah siap di angkut oleh armada pick up untuk di supply ke pelosok lapak  ibukota ...

Simpel, Cepat dan Ringkas... namanya juga profesinoal tiap hari motong


Ga perlu kaya motong musim qurban dimana kita sibuk ngiket-ngiket kaki sapi buat ditidurin. dan malah kadang sapinya jadi pada ngamuk, disini tinggal pijit tombol sapi sudah pasrah dalam posisi siap jagal..... minimal dari Lay Out RPH Pulogabung tersebut sudah kebayang kalo mau bikin ruang timbang yang ga bikin crew kandang keringatan harus kaya apa...   Kerenlah kalo panitia qurban bisa kaya mereka... hehehe.. study tour selama 3 jam di RPH Pulogadung pun tuntas dan jam 12 malam saya sudah dirumah dengan pengalaman baru yang banyak manfaat.....

ini study tour kedua buat saya pribadi setelah beberapa bulan yang lalu pernah berkunjung ke RPH Cakung...  dan hasil 2 StudyTour tersebut makin menguatkan saya akan  BAHAYA dari TEORI JEBAKAN RAMBO dalam dunia per-SAPI-an...  bukan hanya proses olah rumput jadi daging yang memberikan pelajaran buat orang beriman, tapi transaksi nya pun ternyata mengandung PELAJARAN dan rahasia alam khas indonesia,  yang kadang bisa membuat kalangan bermodal besar pun tidak selalu untung dalam berbisnis perdagingan sapi ini... sistem transaksi dan matarantai bisnis sapi yang sudah bertahun-tahun susah di rubah, nampaknya membuat bukan hanya peternak saja yang bisa rugi, tapi pedagang sapi nya pun bisa teracam gigit jari... itulah rahasia ilahi dari transaksi binatang ternak...

 APALAGI buat PeternakanSaKaDo yang masih BAUKENCUR ini... kalo cuma fokus mikirin PEMBERDAYAAN-nya saja bisa-bisa duit shohibul maal tak kembali, hilang  bersama jiwa sapi yang baru di sembelih karena kita LALAI MENGAMATI POLA TRANSAKSI PERDAGANGAN DUNIA DAGING SAPI....
"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar‐benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang‐orang yang meminumnya (An nahl 66)."

.... Kecuali jika kucuran modal dana dalam pemberdayaan ternak di SaKaDO_Academy itu ABADI alias bukan titipan para Shohibul Maal, mungkin ga perlu cape-cape saya dan Pa Kosim jauh-jauh datang ke RPH Pulogabung.. toh di Sumedang pun RPH ada, dan Pa Kosim pernah motong disana.. namun karena modal pemberdayaan yang tertanam di PeternakanSaKaDo itu bukan seperti proyek pemberdayaan "ganti trotoar  tahunan" di Ibukota dimana walaupun itu trotoar masih bagus.. tapi karena dana APBD nya abadi dan melimpah, akan tetap harus dibongkar ga peduli untung atau rugi neraca APBD nya..  ...  kalo kasusnya kaga begini, asal  merem jual sapi dengan sistem apapun (karkas vs jogrog vs timbang hidup) juga ga bakalan takut rugi......

Nah PeternakanSaKaDo dengan SaKaDo_Academy pun harus punya daya nalar kreatif seperti kontraktor trotoar di ibukota tsb, bagaimana caranya agar perintisan PEMBERDAYAAN TERNAK ini bisa terus bergulir,  dimana kami ini memang tidak punya modal kerja alias cuma bermodal dengkul dan modal nekat dalam berkandang, plus harus kreatif melewati fase Death Valley alias JURANG KEMATIAN dalam pemberdayaan yang siap menerkam di ujung jalan jikalau PROYEK OMPRENGAN nya kehabisan BENSIN ga kecipratan dana APBD kaya kontraktor trotoar di DKI.. .. karena link & macth dengan KONDISI PASAR PERDAGINGAN dengan berbagai jebakan rambonya tidak bisa di ANTISIPASI sejak dini.. .


Dimanakah jebakan rambo itu berada... nah simak gambar kotak dibawah ini, dalam duniaternak khususnya persapian.. maka jebakan rambo itu tersebar pada posisi SETELAH kotak paling awal dan SEBELUM kotak terakhir... artinya jebakannya berada mulai saat kita BELI BAKALAN sd SAPI jika JAGAL jadi daging... trus bagaimakah komplikasi jebakannya... tinggal tafsirkan sendiri sajah KOMBINASI permasalahan yang saling berhubungan ANTAR KOTAK tsb.. alias banyak sekali MATA RANTAI yg terlibat....  INILAH mengapa banyak peternak kecl/rakyat yang selalu rugi.. karena bisa jadi mereka tidak memahami dan juga tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada dalam bisnis di dunia sapi yang kejam ini...... RUWET emang... wajar jika program pemberdayaan ternak sapi gampang terjerumus JURANG KEMATIAN yang lebih cepat.... 

itulah Sebabnya, dengan segala keterbatasan yang ada, saya dan pa Kosim terpaksa harus pintar-pintar menentukan POSISI DIRI dan CORE COMPETENSE PeternakanSaKaDo saat ini,biar ga kejeblos politik dagang sapi karena mengganggap enteng urusan sapi... persis kaya saya dulu dan teman-teman kantor yang dimasa perintisan ikutan naro sapi... mengganggap dengan semata-mata  naro sapi.. maka suatu saat tinggal nyuruh jual maka keuntungan pun akan datang...


Dengan menyadari bahwa kompetensi pa Kosim dan Crew kandang permberdayaan masih berupa satu lingkaran kecil tersebut, maka PeternakanSaKaDo memang wajib terus menerus mencari mitra strategis yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam dunia persapian (via strategi Kandang BOT) agar tidak terjebak dengan resiko-resiko jebakan rambo dan bahayanya resiko politik dagang sapi yang terangkum dalam statement pembuka di diatas : Jika sudah bicara bisnis, kita akan berhadapan dengan mafia....."

 Jika memang kompetensi dan pengalaman PeternakanSaKaDo baru sebatas fokus jualan buat musim qurban.. ya mau tidak mau memang fokus usaha nya baru ngebut di musim qurban ini,,.jangan berani nekad terjun dengan karkas jika memang kalkulasi kurang matang masih jauh dari BEP dan tidak yakin dengan hidden cost yang mungkin timbul dari berbagai varian transaksi politik daging sapi tersebut....



Jika semua daya upaya melanggengkan roda Pemberdayaan ternak di SaKaDo_Academy ini kandas dan gagal seperti kisahnya program "Ternak Domba Sehat" yang bpk sunaryo ceritakan tersebut... ya sudah.. gimana lagi.. sudah ikhtiar dan berusaha.. tinggal ingat ajah statement yang ini..

“... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya....”. QS 3 : 159.

Aamiin...